12 Mitos Program Loyalitas Pelanggan dan Faktanya

12 Mitos Program Loyalitas Pelanggan dan Faktanya

Pernahkah Anda mendengar mitos program loyalitas? Misalnya seperti Anda harus memiliki pelanggan yang banyak dulu baru bisa membuat program loyalitas. Atau program ini terlalu mahal dan susah untuk dipertahankan. Namun, benarkah demikian?

Terlepas dari mitos program loyalitas yang pernah Anda dengar, konsep loyalitas sendiri memiliki arti yang lebih luas. Kenyataannya, sebanyak 75% pelanggan justru tertarik dengan brand yang menawarkan personalisasi pengalaman. Sehingga nantinya hal ini bisa membawa ke loyalitas pelanggan.

Nah, bagi Anda yang sedang memulai membuat program loyalitas, ada baiknya untuk memahami mitos dan fakta yang tersebar agar tidak salah dalam mengartikannya. Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

BACA JUGA: 8 Kesalahan Umum Program Loyalitas dan Solusi untuk Mengatasinya

Mitos Program Loyalitas dan Faktanya yang Perlu Anda Ketahui

Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa bisnis terus mengalami perubahan dan perkembangan setiap harinya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya beberapa mitos program loyalitas. Jika mau menarik lebih jauh, sebenarnya konsep loyalitas itu sendiri muncul pertama kali dari cafe dan supermarket. Dimana mereka menggunakan konsep pemberian hadiah atau reward untuk menjalankan bisnisnya.

Dengan alasan yang sama juga, ada baiknya jika Anda mengetahui beberapa mitos program loyalitas dan faktanya. Berikut penjelasannya:

Brand dengan Reputasi Bagus Tidak Perlu Loyalitas

Tidak sedikit pebisnis yang mengalami kerugian karena mitos program loyalitas satu ini. Akibatnya, mereka tidak memiliki strategi untuk mempertahankan pelanggan dan lebih buruk lagi kehilangan mereka. Kenyataannya, ketika sebuah brand berada di puncaknya, Anda tetap memerlukan strategi retensi, strategi loyalitas, pemasaran, dan lainnya untuk tetap bertahan.

Loyalitas pelanggan merupakan salah satu aspek yang bisa memberikan keunggulan kompetitif karena adanya pembelian berulang. Ketika Anda tidak bisa memenuhi keinginan dan kemauan pelanggan, maka jangan salahkan mereka jika memilih untuk pergi dan mencari brand lain.

Mitos Program Loyalitas yang Perlu Biaya Mahal dan Sulit Dipertahankan

Kemudian ada lagi mitos program loyalitas yang perlu biaya mahal dan sulit dipertahankan. Para pelaku bisnis beranggapan bahwa untuk membuat program ini dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan untuk biaya implementasi dan pemeliharaannya.

Faktanya, program loyalitas itu sendiri bisa membantu mengurangi biaya pemasaran. Meskipun pada dasarnya untuk membuat program ini, Anda memerlukan biaya. Akan tetapi, program ini bisa membantu bisnis Anda mendapatkan penghasilan yang berlipat ganda, sehingga bisa diinvestasikan kembali untuk meningkatkan program yang lebih baik. Kuncinya adalah investasikan uang Anda dalam platform, fitur, dan teknologi yang tepat jika ingin program ini berjalan dengan efektif dan sukses.

Program Loyalitas Hanya Membagikan Produk Gratis

Benarkah demikian? Memang benar jika salah satu bentuk hadiah yang bisa diberikan kepada pelanggan adalah dengan memberikan produk gratis. Tapi bukan berarti cara ini bisa dipakai terus menerus. Apabila mitos program loyalitas ini terus berkembang, maka bisa-bisa akan ada banyak pelanggan yang merasa tertipu.

Pada dasarnya, bentuk hadiah yang diberikan tidak selalu tentang produk gratis. Bisa berupa diskon menarik, voucher belanja, akses eksklusif, dan masih banyak lagi. Pastikan untuk selalu memberikan hadiah yang terbaik dan berharga untuk pelanggan. Gunakan pendekatan personalisasi untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.

Program Loyalitas Merupakan Alat yang Melakukan Semua Pekerjaan

Mitos program loyalitas berikutnya adalah sebagai alat yang melakukan semua pekerjaan. Mulai dari melakukan analisis, penyesuaian, hingga proaktif yang berkelanjutan. Padahal, program loyalitas merupakan sebuah alat yang bisa membantu Anda untuk berinteraksi dengan pelanggan, memahami mereka, sampai membentuk pengalaman pelanggan yang lebih baik lagi.

Loyalitas Pelanggan Tidak Menghasilkan ROI

Salah satu mitos program loyalitas yang paling umum adalah tidak menghasilkan ROI. Banyak yang beranggapan bahwa pertumbuhan ROI tidak dapat dilihat langsung setelah menerapkan program hadiah. Sehingga banyak pebisnis yang merasa hadiah itu tidak penting.

Namun pada kenyataannya, program loyalitas bisa membawa manfaat jangka panjang yang bisa menentukan nasib sebuah brand. Jika dilakukan dengan benar dan tepat, program ini bisa menghasilkan laba atas investasi yang lebih tinggi. Tentunya dengan pemberian hadiah, poin insentif, diskon, atau reward yang dipersonalisasi.

Gen Z Tidak Tertarik dengan Program Loyalitas, Benarkah Demikian?

Banyak pelaku bisnis merasa bahwa Gen Z tidak memiliki nilai dan arti dalam urusan kesetiaan pelanggan. Sayangnya, hal ini hanya mitos program loyalitas saja. Pada prakteknya, justru Gen Z yang menyumbang angka penjualan terbanyak dari pada pembeli online. Hal ini terjadi karena mereka suka dan tertarik untuk mencoba produk dari berbagai brand. Dari sini dapat disimpulkan bahwa mereka juga menyukai dan memanfaatkan hadiah dari program loyalitas.

12 Mitos Program Loyalitas Pelanggan dan Faktanya

Pelanggan Tidak Mau Berbagi Data

Dalam menjalankan sebuah program loyalitas, data merupakan hal penting yang harus dikumpulkan dan dianalisis untuk bisa membuat personalisasi pengalaman. Ada banyak pelaku bisnis yang mempercayai mitos program loyalitas ini sebagai salah satu alasan untuk tidak membuatnya.

Faktanya, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wunderkind sebanyak 90% pelanggan akan membagikan data pribadi mereka untuk mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih baik lagi. Jadi, sudah terbukti bahwa hal ini hanyalah mitos program loyalitas saja, bukan?

Program Loyalitas Sudah Ketinggalan Zaman dan Tidak Ada yang Tertarik

Apabila mitos program loyalitas ini benar, mengapa ada banyak brand yang berlomba-lomba untuk menarik pelanggan dengan program ini? Terutama di era digital seperti ini. Dimana program loyalitas menjadi mudah untuk diakses dan mudah digunakan. Penelitian dari Small Biz Genius menyebutkan bahwa 75% pelanggan menyukai perusahaan atau brand yang menawarkan penghargaan loyalitas. Apakah brand Anda sudah melakukannya?

Dibutuhkan Banyak Pelanggan untuk Membuat Program Loyalitas

Sebagian besar pelaku bisnis beranggapan bahwa untuk membuat sebuah program loyalitas dibutuhkan banyak pelanggan terlebih dulu. Apakah Anda salah satu orang yang percaya dengan mitos program loyalitas tersebut? Kenyataanya, program loyalitas bisa mendorong akuisisi pelanggan. Lebih baik lagi, program ini juga bisa mendorong keterlibatan dan partisipasi pelanggan. Anda tidak perlu menunda untuk membuatnya jika belum memiliki basis pelanggan yang banyak.

Justru, Anda harus mempromosikan program loyalitas kepada pelanggan agar banyak dari mereka yang tertarik untuk mengikuti. Dengan begitu, Anda bisa mencapai tujuan bisnis yang diinginkan tanpa susah payah dan memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan mereka.

Pelanggan Setia Berasal dari Pelanggan yang Puas Saja

Mitos program loyalitas ini mulai berkembang ketika masa pandemi tiga tahun lalu. Dimana banyak pelanggan yang beralih ke brand lain karena kurangnya ketersediaan produk di pasar. Akan tetapi, hal yang perlu Anda pahami adalah tidak semua pelanggan yang meninggalkan umpan balik positif bisa menjadi pelanggan setia.

Kenyataannya, Anda memerlukan wawasan terkait pola perilaku pelanggan setiap mereka berbelanja. Dengan begitu Anda bisa menawarkan hadiah yang sesuai dan dipersonalisasi untuk tetap mempertahankan pelanggan agar bisa terus menggunakan brand Anda.

Loyalitas Pelanggan Hanya Dibuat untuk Menukarkan Poin Saja

Dari perspektif bisnis, mitos program loyalitas ini merupakan pertanda bahwa tidak cukup hanya memiliki program dengan penukaran poin saja. Nyatanya, jika dilakukan dengan benar, program ini memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan dari pada sekedar mengumpulkan poin dan menukarkannya.

Hasil Program Loyalitas Tidak Dapat Diukur

Satu lagi mitos program loyalitas yang perlu Anda ketahui adalah tidak bisa mengukur hasilnya. Nyatanya, ada sembilan cara yang bisa digunakan untuk mengukur hasil program ini termasuk dengan faktor-faktor yang terlibat. Mulai dari mengukur, menghitung, hingga menerapkan praktik terbaik yang sesuai. Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya, ya.

BACA JUGA: Customer Appreciation Adalah: Pengertian, Strategi, & 10 Idenya

Melawan Mitos Program Loyalitas Bersama Benefit One Indonesia

Dari penjelasan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa mitos program loyalitas mempengaruhi sebagian besar pelaku bisnis untuk tidak membuatnya. Padahal, tanpa adanya program ini, Anda akan kehilangan banyak hal dan keuntungan untuk bisnis Anda. Seperti keterlibatan dan partisipasi pelanggan, hubungan jangka panjang dengan mereka, meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan penjualan, hingga meningkatkan pendapatan.

Sangat disayangkan apabila di tahun 2023 yang mau berakhir ini, Anda masih mempercayai mitos program loyalitas tersebut. Disaat banyak brand yang berlomba-lomba untuk menarik atensi pelanggannya dengan memberikan hadiah atau reward eksklusif. Maka dari itu, Anda tidak boleh ketinggalan tren menguntungkan ini.

Solusi yang bisa ditawarkan adalah bekerjasama dengan mitra terbaik yang sudah ahli di bidangnya. Yaitu Benefit One Indonesia. Dengan menyediakan program loyalitas pelanggan yang berkualitas, dijamin Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan cara untuk memuaskan pelanggan!

Benefit One Indonesia hadir sebagai Solusi Digital Loyalty Terlengkap untuk bisnis Anda. Kami hadir untuk membantu Anda membangun loyalitas pelanggan, mendorong tim penjualan, meningkatkan kedekatan dengan karyawan dan pelanggan, hingga memberikan solusi dan pilihan hadiah yang beragam.

Kami sudah berpengalaman sejak 2014 dan sudah dipercaya oleh lebih dari ratusan perusahaan besar di seluruh dunia. Kami menawarkan solusi pintar untuk menjaga koneksi atau kerjasama Anda dengan mitra bisnis.Cari sistem reward digital? Dapatkan loyalitas dan penghargaan tanpa batas dengan menggunakan aplikasi kami. Tunggu apa lagi? Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp atau klik di sini untuk menjadwalkan demo dengan tim marketing kami sekarang!